Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 12 Juli 2013

KANTOR DAN GEDUNG KANTOR



BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang Masalah
Kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat ini menuntut setiap perusahaan/kantor untuk berupaya mengerahkan seluruh strategi agar dapat unggul dalam persaingan tersebut. Dalam upaya meningkatkan keunggulan bersaing, dapat dilakukan dengan memperbaiki system administrasi kantor. Karena dengan memperbaiki manajemen perkantoran akan dapat memberikan hasil yang signifikan. Selain itu, pengendalian perusahaan dengan manajemen perkantoran yang profesional akan memberikan efisiensi yang besar dalam operasional perusahaan.
Kantor yang nyaman bagi para penghuninya, juga akan memberikan nilai tambah dalam melaksanakan tugas-tugas kantor. Sehingga tujuan kantor pun dapat tercapai. Kenyamanan tersebut dapat diperoleh salah satunya karena faktor, keindahan, kebersihan, letak/lokasi kantor yang strategis, maupun kemegahan serta penataan bangunan gedung yang baik.
Sebelum mempelajari lebih jauh, alangkah baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu tentang kantor dan manajemen perkantoran serta gedung kantor. Untuk lebih jelas, maka kami akan membahasnya secara lebih rinci dalam makalah ini.
1.2       Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut.
1.2.1    Apa yang dimaksud dengan pengertian kantor, baik dalam arti secara statis maupun dinamis?
1.2.2    Apa saja fungsi dari kantor?
1.2.3    Apa saja yang termasuk ciri-ciri kantor modern?
1.2.4    Bagaimana definisi dari manajemen perkantoran?
1.2.5    Apa saja faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi kantor?
1.2.6    Apa saja faktor yang perlu diperhatikan dalam bangunan  gedung kantor?
1.3       Tujuan Penulisan
Dari masalah-masalah yang telah dirumuskan di atas, maka penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1.3.1    Untuk mengetahui pengertian kantor, baik dalam arti secara statis maupun dinamis.
1.3.2    Untuk mengetahui fungsi dari kantor.
1.3.3    Untuk mengetahui ciri-ciri kantor modern.
1.3.4    Untuk mengetahui definisi dari manajemen perkantoran.
1.3.5    Untuk mengetahui faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan letak kantor.
1.3.6    Untuk mengetahui faktor-faktor yang harus diperhatikan pada bangunan gedung kantor?
1.4       Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metode kepustakaan dengan menggunakan sumber berupa buku acuan dan artikel terkait, serta dari internet.











BAB II
KANTOR DAN MANAJEMEN PERKANTORAN

2.1       Pengertian Kantor
Secara etimologis kantor berasal dari Belanda: “kantoor”, yang maknanya: ruang tempat bekerja, tempat kedudukan pimpinan, jawatan instansi dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris “office” memiliki makna yaitu: tempat memberikan pelayanan (service), posisi, atau ruang tempat kerja.
Pengertian kantor dapat dibedakan menjadi 2, yaitu kantor dalam arti dinamis dan kantor dalam arti statis.
Kantor dalam arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian/ pendistribusian data/informasi. Atau dapat dikatakan kantor dalam arti dinamis merupakan kegiatan ketatausahaan atau kegiatan administrasi dalam arti sempit
Sedangkan kantor dalam arti statis bisa berarti Ruang kerja, kamar kerja, markas, biro, instansi, lembaga, jawatan, badan,  perusahaan, serta tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan penyampaian/pendistribusian data/informasi. Selain pengertian-pengertian tersebut, ada beberapa pengertian kantor secara statis menurut beberapa ahli diantaranya yaitu :
a)      Menurut Moekijat(1997:3), kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha, dengan nama apapun juga tempat tersebut mungkin diberikan.
b)      Prajudi Atmosudirjo (1982:25),kantor adalah unit organisasi terdiri atas tempat, staf personel dan operasi ketatausahaan guna membantu pimpinan.
c)      Kallaus dan Keeling, office is a function where interdependent system of technology, procedures, and people are at work to manage one of the firm’s most vital resources-information.
d)     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kantor adalah balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan atau juga disebut tempat bekerja.
          Dari definisi-definisi diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa kantor dalam arti dinamis adalah tempat diselenggarakannya kegiatan tata usaha di mana terdapat ketergantungan system antara orang, teknologi, dan prosedur untuk menangani data dan informasi mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai menyalurkannya.
2.2       Fungsi Kantor
            Menurut Mills, tujuan kantor didefinisikan sebagai pemberi pelayanan komunikasi dan perekaman. Dari definisi tersebut, Mills memperluas menjadi fungsi kantor (pekerjaan yang dilakukan) yakni sebagai berikut:
a)    Menerima Informasi ( to receive information)                                                                                                  
Menerima informasi dalam bentuk surat, panggilan telepon, pesanan, faktur dan laporan mengenai berbagai kegiatan bisnis.
b)Merekam dan menyimpan data-data serta informasi( to record information)
Tujuan pembuatan rekaman adalah menyiapkan informasi sesegera mungkin apabila manajemen meminta informasi tersebut. Beberapa rekaman (record) diminta untuk disimpan menurut hukum, atau disimpan untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam perencanaan dan pengendalian perusahaan seperti rician negosiasi, transaksi, korespondensi, pesanan, faktur atau ringkasan rincian seperti laporan keuangan, laporan persediaan, dll.
c)    Mengatur Informasi (to arrange information)
Informasi yang diakumulasi oleh kantor jarang dalam bentuk yang sama layaknya ketika diberikan, seperti mengumpulkaninformasi dan sumber-sumber yang berbeda dan membuat perhitungan/pembukuan. Kantor bertanggungjawab memberikan informasi dalam bentuk terbaik dalam melayani manajemen, seperti penyiapan faktur/kuitansi, penetapan harga, akuntansi, laporan keuangan, dll.
d)     Memberi Informasi (to give information)
Bila manajemen diminta sejumlah informasi yang diperlukan, kantor memberikan informasi tersebut dari rekaman yang tersedia. Sebagian informasi yang diberikan bersifat rutin, sebagian bersifat khusus. Informasi-informasi tersebut diberikan baik secara lisan maupun tulisan. Contoh informasi tersebu adalah pesanan, anggaran, faktur/kuitansi, laporan perkembangan, laporan keuangan, dll.
e)    Melindungi Aset( to safeguard assets)
Selain empat fungsi di atas, masih ada fungsi lain dari kantor yaitu mengamati secara cermat berbagai kegiatan dalam perusahaan seperti diperlihatkan di dalam rekaman dan mengantisipasi segala hal yang tidak menguntungkan yang mungkin terjadi. Misalnya melaporkan adanya kekurangan persediaan, melaporkan adanya sejumlah utang yang mungkin tidak terbayar saat akan jatuh tempo, rekaman vital seperti kontrak besar harus dilindungi secara tepat, uang tunai harus disimpan di dalam lemari besi maupun di dalam bank. Kantor harus berhati-hati terhadap makna rekaman dan memperhatikan dengan segera hal-hal yang memerlukan tindakan manajemen.

            Kelima fungsi tersebut harus dilaksanakan dalam setiap organisasi. Di dalam perusahaan kecil yang hanya dikendalikan oleh satu orang, pelayanan kantor secara terpisah (desentralisasi) mungkin tidak diperlukan. Akan tetapi, di dalam perusahaan besar dan kompleks, direktur pengelola tidak dapat menangani secara pribadi semua fakta yang berhubungan dengan perusahaan sehingga kantor besar atau kompleks harus memenuhi fungsi tersebut. Kantor adalah pelayanan dari manajeman. Selain lima fungsi di atas kantor masih mempunyai empat fungsi yaitu:
a)    Pusat syaraf administrasi dan perencanaan kebijaksanaan
Sebagai badan eksekutif , kantor harus bertindak sebagai pusat administrasi. Administrasi dalam hal ini adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Unsur-unsur dari administrasi : pengorganisasian, personalia, keuangan, komunikasi, tata usaha dan humas.
b)Perantara
Kantor bertindak sebagai pusat pelayanan yang menghubungkan antarbagian dalam organisasi.
c)    Koordinator
Mengawasi dan mengkoordinasi seluruh kegiatan organisasi.
d)     Penghubung dengan publik
Mengadakan hubungan dengan pihak luar organisasi dan memberikan dukungan terhadap organisasi.
2.3       Ciri-ciri Kantor Modern
            Modern dalam hal ini bukan berarti gedung mewah atau pegawai dengan pakaian rapi. Modern yang dimaksud dalam hal ini dapat dilihat dari bagaimana prinsip-prinsip pelaksanaan kerjanya. Suatu kantor disebut modern jika setiap aktivitas telah diperhitungkan secara rasional sesuai kebutuhan kantor. Ciri-ciri kantor modern dari segi aktivitasnya antara lain :
a)      Merupakan alat penyambung panca indera dan ingatan pimpinan.
b)      Membantu pimpinan dalam mengambil keputusan dan pengaturan pekerjaan.
c)      Membantu pimpinan dalam penyederhanaan kerja dan penyederhanaan system.
d)     Membantu efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan.
e)      Memiliki pegawai yang melaksanakan tugas dengan disiplin dan akuntabel
f)       Bekerja analitis, sistematis, rational, terbuka dan demokratis
g)      Memiliki sikap, cara berpikir, dan bertindak sesuai perkembangan  jaman 
h)      Pelaksanaan kerja mengutamakan profesionalisme sesuai dengan tuntutan jaman
i)        Menggunakan teknologi baru dalam komunikasi, pengumpulan, pengolahan dan pengelolaan data yang terus berkembang
j)        Organisasinya dibangun berdasarkan fungsi sehingga diharapkan dapat menuntaskan segala macam pekerjaan tanpa harus khawatir tumpang tindih dengan pekerjaan lainnya
k)      Tugas-tugas dibagi habis sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya penumpukan kekuasaan di satu tangan
l)        Setiap pekerjaan dilengkapi dengan SOP (Standart Operating Procedure), untuk memudahkan pelaksanaannya
Selain dari segi aktivitasnya, ciri-ciri kantor juga dapat dilihat dari segi sarana dan prasarana yang digunakan. Diantaranya adalah :
a)      Punya bangunan dan tata ruang yang baik serta modern
b)      Seluruh sitem administrasinya dibangun berbasis Teknologi Informasi (TI) sehingga pelaksanaan pekerjaan lebih efisien, aman, dan akurat
c)      Perlengkapan kantor sesuai dengan keperluan terkini, misalnya komputer
2.4       Definisi  Manajemen Perkantoran
                        Ada berbagai definisi atau batasan yang diberikan oleh para ahli tentang manajemen kantor, beberapa diantaranya:
a)      Office management is the directing and controlling of an office in order to achieve its specified purpose in the most economical way “Manajemen perkantoran adalah pengarahan dan pengawasan sebuah kantor untuk mencapai tujuannya yang khusus dengan cara yang sehemat-hematnya” (J.C. Denyer, 1973)
b)      Office management can thus be defined as the organization of an office to achieve a specified purpose and to make the best use of the personal by uing the most appropriate machines and equipment, the best possible methods, and by providing the most suitable envoronment “Manajemen kantor dapat dirumuskan sebagai pengorganisasian suatu kantor untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan untuk memanfaatkan pegawai dengan sebaik-baiknya dengan menggunakan mesin-mesin dan perlengkapan yang paling cocok, metode-metode yang paling baik dan dengan memberikan lingkungan yang sesuai (J.C. Denyer, 1973)
c)      Office management can be defined as the planning, controlling, organizing of fice work and actuating those performing it so as to achieve the determined objectives “Manajemen kantor dapat dirumuskan sebagai perencanaan pengawasan, pengorganisasian pekerjaan kantor serta menggerakkan mereka yang melaksanakan pekerjaan kantor tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu” (GR Terry, 1974).
d)     The term office management will be used in such a broad sense in this book; it will be considered to encompass the management of office work wherever and by whom ever performed. “Istilah manajemen perkantoran akan dipergunakan dalam arti luas demikian dalam buku ini; manajemen perkantoran akan dianggap meliputi manajemen daripada pekerjaan kantor dimanapun dan oleh siapapun dilakukan.” (Littlefield dan Peterson, )
e)      Manajemen Perkantoran berkenaan dengan pengarahan dan pengawasan pekerjaan perkantoran (Edwin Robinson. 1953).
f)       Manajemen kantor adalah seni membimbing personel kantor dalam menggunakan sarana yang sesuai dengan lingkungan demi mencapai tujuannya yang sudah ditentukan (Mills, 1990).
g)      Manajemen Perkantoran dapat di definisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakan agar mereka mencapai tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu. (The Liang Gie)
Inti yang dapat diperoleh adalah bahwa manajemen perkantoran merupakan penerapan fungsi-fungsi manajemen pada kantor, yakni perencanaan, pengorganisasin, penggerakan dan pengawasan kantor agar tujuan kantor tersebut dapat tercapai, dimana tujuan kantor adalah pemberian pelayanan informasi pada pihak-pihak yang memerlukan, yaitu: pimpinan, para karyawan, konsumen dan masyarakat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Manajemen Kantor adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengelola, merencanakan, dan mengontrol setiap aktivitas kantor, dimana hasil akhir kegiatan kantor ini berujud pelayanan informasi pada berbagai pihak.
Selain itu manajemen perkantoran juga dapat diartikan sebagai pengarahan menyeluruh terhadap aktivitas-aktivitas ketatausahaan dari sebuah kantor untuk mencapai tujuan dengan cara yang sehemat-hematnya ( seefisien mungkin).














BAB III
GEDUNG KANTOR


3.1       Faktor Lokasi atau Letak Kantor
Dalam pemilihan lokasi kantor, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Terry (Dalam Gie, 2000) faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi kantor adalah:
a)         Corak gedung, termasuk wujud gedung, ukurannya, reputasi,usia gedung, pelayanan yang tersedia.
b)        Fasilitas gedung, yaitu fasilitas-fasilitas yang membuat gedung menjadi lebih baik, seperti AC, listrik, tempat parkir, jalan keluar, dll.
c)         Dekatnya kantor dengan perusahaan. Contohnya hubungan para langganan, fasilitas pengangkutan, pusat pertokoan, hotel, kantor pos, dan lain-lain.
d)        Biaya. Semua faktor yang menimbulkan biaya, tetapi harus dipertimbangkan biaya yang paling minimal.
e)         Stabilitas penyewa. Bila kantor disewa perlu dipertimbangkan stabilitas penyewaannya (lama penyewaan). Perpindahan kantor yang sering dilakukan akan berdampak negatif, terutama pada perusahaan yang sudah besar.
f)         Flexiblilitas ruangan. Meliputi ruangan yang memungkinkan pengaturan yang cocok untuk bermacam-macam bagian kantor, ukuran, design yang cocok untuk tempat peralatan, mesin-mesin. Disini perlu diperhatikan bisa tidaknya dilakukan perubahan-perubahan terhadap ruangan itu sendiri.
g)        Penerangan dan ventilasi. Tiap ruangan diusahakan mendapatkan penerangan alam, ventilasi dan sirkulasi udara yang cukup.
h)        Bebas dari kotoran dan suara gaduh. Fokusnya adalah kebersihan udara, lingkungan dan suara gaduh, karena ini akan dapat mengganggu pekerjaan kantor.
Sementara itu Prajudi (1982) dalam memilih lokasi kantor menyatakan faktor yang perlu diperhatikan antara lain faktor:
a)      Lingkungan tetangga
b)      Dekatnya dengan kantor bagian lain
c)      Harga atau sewa ruangan
d)     Dekatnya dengan pasar tenaga kerja
e)      Jalan keluar/masuk karyawan (lalu lintas antar pegawai)
f)       Keamanan
Menurut Quible (1996) menyatakan ada 3 faktor perlu dipertimbangkan menentukan lokasi kantor, antara lain:
a)      Faktor Keuangan
Termasuk disini adalah nilai secara ekonomis, apakah disewa, dibeli, leasing dengan kelebihan serta kekurangan masing-masing pilihan.
b)      Faktor Operasional
Kemudahan operasi kegiatan perusahaan/organisasi, kemudahan berhubungan dengan konsumen, produsen, akses dan lain sebagainya.
c)      Faktor Karyawan
Berhubungan dengan ketersediaan tenaga kerja skill dan unskill, tempat tinggal karyawan, mobilitas dan lain-lain.
Sedangkan Moekijat (1989) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi kantor sbb:
a)      Letak, meliputi dekatnya dengan fasilitas transportasi, fasilitas bank, kantor pos, rumah makan, pasar, para pelanggan dan sebagainya.
b)      Kelayakan, meliputi ukuran luas lantai untuk sekarang dan perubahan atau perkembangan di masa yang akan datang.
c)      Pertimbangan keuangan, meliputi biaya modal dan biaya pemeliharaan serta biaya penggantian gedung –gedung lama.
d)     Fisik, meliputi alat untuk naik turun digedung bertingkat, alat pemanas, pendingin ruangan, penerangan dan sebagainya.
Sementara itu Saphier (1987) menulis ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi kantor, yaitu:
a)      Kualitas gedung, termasuk didalamnya pendingin gedung/pemanas, ventilasi, tangga/lift, air, keersihan dan faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi image organisasi/perusahan.
b)      Dekat dengan pusat industri/bisnis. Dikota-kota besar kantor-kantor dipusatkan di suatu daerah yang dekat aksesnya dengan pusat-pusat industri. Hal ini akan sangat membantu dan memudahkan konsumen melakukan transaksi atau berhubungan dengan perusahaan/organisasi yang bersangkutan.
c)      Citra Lingkungan. Gedung dan kantor yang terletak pada tempat (lingkungan) dengan reputasi baik akan memberikan suatu keuntungan tersendiri bagi perusahaan/organisasi yang bersangkutan, karena dapat pula meningkatkan image perusahaan/organisasi tersebut.
Selain itu Saphier menambahkan bahwa tujuan perusahaan, nilai aestetic, fasilitas dan biaya menjadi faktor pendukung lainnya.

3.2       Faktor Bangunan Gedung Kantor
            Faktor-faktor yang harus diperhatikan  pada bangunan gedung kantor yaitu:
a)    Syarat Administratif
Persyaratan administratif meliputi, pertama status hak atas tanah, dan atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, kedua, status kepemilikan bangunan gedung, dan yang ketiga, izin mendirikan bangunan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b)    Konstruksi gedung
Disain arsitektur (aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja  diperhatikan mulai dari tahap perencanaan). Seleksi material, misalnya tidak menggunakan bahan yang membahayakan seperti asbes dll. Seleksi dekorasi disesuaikan dengan asas tujuannya misalnya penggunaan warna yang disesuaikan dengan kebutuhan.Tanda khusus dengan pewarnaan kontras/kode khusus untuk objek penting seperti perlengkapan alat pemadam kebakaran, tangga, pintu darurat dll. (peta petunjuk pada setiap ruangan/unit kerja/tempat yang strategis misalnya dekat lift dll, lampu darurat menuju exit door).
c)    Kesehatan
Untuk menjaga kesehatan para pekerja kantor, gedung kantor harus memenuhi syarat-syarat sebagai kantor yang sehat. Kantor yang sehat harus memiliki syarat sebagai berikut:
·         Memiliki kualitas udara  yang baik
·         Memiliki kualitas pencahayaan yang baik
·         Sistem sanitasi yang baik
·         Kebersihan terjaga
d)    Keamanan
Faktor keamanan adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam pembanguan gedung kantor. Dengan adanya kepastian keamanan pada gedung kantor maka pekerja akan lebih  merasa aman, nyaman dan tenang ketika bekerja. Dengan rasa aman tersebut pekerja akan dapat melaksanakan pekerjaan dengan lebih maksimal. Untuk menciptakan keamanan pada gedung kantor dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan memasang berbagai alat untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran (Fire Safety Management), dan dengan menempatkan petugas keamanan di setiap lantai.
e)    Keindahan/Desain Interior
Desain sebuah bangunan tak sekadar memberikan pemandangan indah bagi pemiliknya, namun juga dapat merepresentasikan jiwa penghuninya serta menunjukkan kreativitas dan kemampuan dalam menghasilkan karya lewat tampilan tempat kerja.



BAB IV
PENUTUP
4.1       Kesimpulan
a)      Kantor dalam arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian / pendistribusian data/informasi. Atau dapat dikatakan kantor dalam arti dinamis merupakan kegiatan ketatausahaan atau kegiatan administrasi dalam arti sempit.
b)      Kantor dalam arti statis bisa berarti Ruang kerja, kamar kerja, markas, biro, instansi, lembaga, jawatan, badan,  perusahaan, serta tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan penyampaian/pendistribusian data/informasi.
c)      Fungsi-fungsi kantor diantaranya yaitu untuk menerima informasi, merekam dan menyimpan data-data serta informasi, mengatur informasi, memberi informasi, melindungi aset, pusat syaraf administrasi, perantara, koordinator dan penghubung dengan publik.
d)     Kantor yang modern yaitu kantor yang dalam setiap aktivitasnya memperhitungkan secara rasional atau sesuai dengan kebutuhan kantor serta menggunakan berbagai sarana dan prasarana yang memadai.
e)      Manajemen perkantoran merupakan penerapan fungsi-fungsi manajemen pada kantor, yakni perencanaan, pengorganisasin, penggerakan dan pengawasan kantor agar tujuan kantor tersebut dapat tercapai, dimana tujuan kantor adalah pemberian pelayanan informasi pada pihak-pihak yang memerlukan.
f)       Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi gedung kantor diantaranya yaitu lokasi, harga, citra lingkungan, kelayakan, dekat dengan pusat tenaga kerja, pusat bisnis dan pemerintahan, keamanan, dll.
g)      Faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada bangunan gedung kantor diantaranya yaitu syarat administrasi, konstruksi bangunan, kesehatan, keamanan dan keindahan.
DAFTAR PUSTAKA

Nuraida, Ida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta : Kanisius
Maryati, MC. 2008. Manajemen Perkantoran Efektif. Yogyakarta : YKPN
http://www.manajemen-kantor2-salmia.blogspot.com/
http://www.laporpajak/berita/3101013.htm/
http://www.bloggaul.com/mantor2anjat/readblog/91937/pengertian/manajemen/kantor/_
http://www.dety.tips2008.blogspot.com/2008/07/pengertian-kantor-manajemen-
perkantoran.html/
http://sdmberkualitas.blogspot.com/2009/05/kesehatan-dan-keselamatan-kerja.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar