BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kondisi persaingan bisnis yang sangat
ketat ini menuntut setiap perusahaan/kantor untuk berupaya mengerahkan seluruh
strategi agar dapat unggul dalam persaingan tersebut. Dalam upaya meningkatkan
keunggulan bersaing, dapat dilakukan dengan memperbaiki system administrasi
kantor. Karena dengan memperbaiki manajemen perkantoran akan dapat memberikan
hasil yang signifikan. Selain itu, pengendalian perusahaan dengan manajemen
perkantoran yang profesional akan memberikan efisiensi yang besar dalam
operasional perusahaan.
Kantor yang nyaman bagi para
penghuninya, juga akan memberikan nilai tambah dalam melaksanakan tugas-tugas
kantor. Sehingga tujuan kantor pun dapat tercapai. Kenyamanan tersebut dapat
diperoleh salah satunya karena faktor, keindahan, kebersihan, letak/lokasi
kantor yang strategis, maupun kemegahan serta penataan bangunan gedung yang
baik.
Sebelum mempelajari lebih jauh, alangkah
baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu tentang kantor dan manajemen
perkantoran serta gedung kantor. Untuk lebih jelas, maka kami akan membahasnya
secara lebih rinci dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah
dipaparkan di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut.
1.2.1 Apa
yang dimaksud dengan pengertian kantor, baik dalam arti secara statis maupun
dinamis?
1.2.2 Apa saja fungsi dari kantor?
1.2.3 Apa saja yang termasuk ciri-ciri kantor
modern?
1.2.4 Bagaimana definisi dari manajemen
perkantoran?
1.2.5 Apa
saja faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi kantor?
1.2.6 Apa
saja faktor yang perlu diperhatikan dalam bangunan gedung kantor?
1.3 Tujuan Penulisan
Dari masalah-masalah yang telah
dirumuskan di atas, maka penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, antara
lain:
1.3.1 Untuk
mengetahui pengertian kantor, baik dalam arti secara statis maupun dinamis.
1.3.2 Untuk mengetahui fungsi dari kantor.
1.3.3 Untuk mengetahui ciri-ciri kantor modern.
1.3.4 Untuk mengetahui definisi dari manajemen perkantoran.
1.3.5 Untuk
mengetahui faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan letak kantor.
1.3.6 Untuk
mengetahui faktor-faktor yang harus diperhatikan pada bangunan gedung kantor?
1.4 Metode Penulisan
Dalam
penulisan makalah ini kami menggunakan metode kepustakaan dengan menggunakan
sumber berupa buku acuan dan artikel terkait, serta dari internet.
BAB
II
KANTOR
DAN MANAJEMEN PERKANTORAN
2.1
Pengertian Kantor
Secara etimologis kantor berasal dari
Belanda: “kantoor”, yang maknanya:
ruang tempat bekerja, tempat kedudukan pimpinan, jawatan instansi dan
sebagainya. Dalam bahasa Inggris “office”
memiliki makna yaitu: tempat memberikan pelayanan (service), posisi, atau ruang
tempat kerja.
Pengertian kantor dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu kantor dalam arti dinamis dan kantor dalam arti statis.
Kantor dalam arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan,
pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian/ pendistribusian
data/informasi. Atau dapat dikatakan kantor dalam arti dinamis merupakan
kegiatan ketatausahaan atau kegiatan administrasi dalam arti sempit
Sedangkan kantor dalam arti statis bisa berarti Ruang kerja, kamar
kerja, markas, biro, instansi, lembaga, jawatan, badan, perusahaan, serta tempat atau ruangan
penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan
penyampaian/pendistribusian data/informasi. Selain pengertian-pengertian tersebut,
ada beberapa pengertian kantor secara statis menurut beberapa ahli diantaranya
yaitu :
a)
Menurut
Moekijat(1997:3), kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk
melaksanakan pekerjaan tata usaha, dengan nama apapun juga tempat tersebut
mungkin diberikan.
b)
Prajudi
Atmosudirjo (1982:25),kantor adalah unit organisasi terdiri atas tempat, staf
personel dan operasi ketatausahaan guna membantu pimpinan.
c)
Kallaus
dan Keeling, office is a function where
interdependent system of technology, procedures, and people are at work to
manage one of the firm’s most vital resources-information.
d)
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia kantor adalah balai (gedung, rumah, ruang) tempat
mengurus suatu pekerjaan atau juga disebut tempat bekerja.
Dari definisi-definisi diatas dapatlah
ditarik kesimpulan bahwa kantor dalam arti dinamis adalah tempat
diselenggarakannya kegiatan tata usaha di mana terdapat ketergantungan system
antara orang, teknologi, dan prosedur untuk menangani data dan informasi mulai
dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai menyalurkannya.
2.2 Fungsi Kantor
Menurut Mills, tujuan kantor didefinisikan
sebagai pemberi pelayanan komunikasi dan perekaman. Dari definisi tersebut,
Mills memperluas menjadi fungsi kantor (pekerjaan yang dilakukan) yakni sebagai
berikut:
a) Menerima Informasi ( to receive
information)
Menerima
informasi dalam bentuk surat, panggilan telepon, pesanan, faktur dan laporan
mengenai berbagai kegiatan bisnis.
b)Merekam dan menyimpan data-data serta
informasi( to record information)
Tujuan
pembuatan rekaman adalah menyiapkan informasi sesegera mungkin apabila
manajemen meminta informasi tersebut. Beberapa rekaman (record) diminta untuk disimpan menurut hukum, atau disimpan untuk
memenuhi kebutuhan manajemen dalam perencanaan dan pengendalian perusahaan
seperti rician negosiasi, transaksi, korespondensi, pesanan, faktur atau
ringkasan rincian seperti laporan keuangan, laporan persediaan, dll.
c) Mengatur Informasi (to arrange information)
Informasi
yang diakumulasi oleh kantor jarang dalam bentuk yang sama layaknya ketika
diberikan, seperti mengumpulkaninformasi dan sumber-sumber yang berbeda dan
membuat perhitungan/pembukuan. Kantor bertanggungjawab memberikan informasi
dalam bentuk terbaik dalam melayani manajemen, seperti penyiapan faktur/kuitansi,
penetapan harga, akuntansi, laporan keuangan, dll.
d) Memberi Informasi (to give information)
Bila
manajemen diminta sejumlah informasi yang diperlukan, kantor memberikan
informasi tersebut dari rekaman yang tersedia. Sebagian informasi yang diberikan
bersifat rutin, sebagian bersifat khusus. Informasi-informasi tersebut
diberikan baik secara lisan maupun tulisan. Contoh informasi tersebu adalah
pesanan, anggaran, faktur/kuitansi, laporan perkembangan, laporan keuangan,
dll.
e) Melindungi Aset( to safeguard assets)
Selain
empat fungsi di atas, masih ada fungsi lain dari kantor yaitu mengamati secara
cermat berbagai kegiatan dalam perusahaan seperti diperlihatkan di dalam
rekaman dan mengantisipasi segala hal yang tidak menguntungkan yang mungkin
terjadi. Misalnya melaporkan adanya kekurangan persediaan, melaporkan adanya
sejumlah utang yang mungkin tidak terbayar saat akan jatuh tempo, rekaman vital
seperti kontrak besar harus dilindungi secara tepat, uang tunai harus disimpan
di dalam lemari besi maupun di dalam bank. Kantor harus berhati-hati terhadap
makna rekaman dan memperhatikan dengan segera hal-hal yang memerlukan tindakan
manajemen.
Kelima fungsi tersebut harus dilaksanakan dalam setiap
organisasi. Di dalam perusahaan kecil yang hanya dikendalikan oleh satu orang,
pelayanan kantor secara terpisah (desentralisasi) mungkin tidak diperlukan.
Akan tetapi, di dalam perusahaan besar dan kompleks, direktur pengelola tidak
dapat menangani secara pribadi semua fakta yang berhubungan dengan perusahaan
sehingga kantor besar atau kompleks harus memenuhi fungsi tersebut. Kantor
adalah pelayanan dari manajeman. Selain lima fungsi di atas kantor masih
mempunyai empat fungsi yaitu:
a) Pusat syaraf administrasi dan perencanaan
kebijaksanaan
Sebagai
badan eksekutif , kantor harus bertindak sebagai pusat administrasi.
Administrasi dalam hal ini adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap
usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Unsur-unsur
dari administrasi : pengorganisasian, personalia, keuangan, komunikasi, tata
usaha dan humas.
b)Perantara
Kantor
bertindak sebagai pusat pelayanan yang menghubungkan antarbagian dalam
organisasi.
c) Koordinator
Mengawasi
dan mengkoordinasi seluruh kegiatan organisasi.
d) Penghubung dengan publik
Mengadakan
hubungan dengan pihak luar organisasi dan memberikan dukungan terhadap
organisasi.
2.3 Ciri-ciri
Kantor Modern
Modern dalam hal ini bukan berarti gedung mewah atau
pegawai dengan pakaian rapi. Modern yang dimaksud dalam hal ini dapat dilihat
dari bagaimana prinsip-prinsip pelaksanaan kerjanya. Suatu kantor disebut
modern jika setiap aktivitas telah diperhitungkan secara rasional sesuai
kebutuhan kantor. Ciri-ciri kantor modern dari segi aktivitasnya antara lain :
a) Merupakan alat penyambung panca indera
dan ingatan pimpinan.
b) Membantu pimpinan dalam mengambil
keputusan dan pengaturan pekerjaan.
c) Membantu pimpinan dalam penyederhanaan
kerja dan penyederhanaan system.
d) Membantu efisiensi dalam pelaksanaan
pekerjaan.
e) Memiliki pegawai yang melaksanakan tugas
dengan disiplin dan akuntabel
f) Bekerja analitis, sistematis, rational,
terbuka dan demokratis
g) Memiliki sikap, cara berpikir, dan
bertindak sesuai perkembangan jaman
h) Pelaksanaan kerja mengutamakan
profesionalisme sesuai dengan tuntutan jaman
i)
Menggunakan
teknologi baru dalam komunikasi, pengumpulan, pengolahan dan pengelolaan data
yang terus berkembang
j)
Organisasinya
dibangun berdasarkan fungsi sehingga diharapkan dapat menuntaskan segala macam
pekerjaan tanpa harus khawatir tumpang tindih dengan pekerjaan lainnya
k) Tugas-tugas dibagi habis sedemikian rupa
untuk menghindari terjadinya penumpukan kekuasaan di satu tangan
l)
Setiap
pekerjaan dilengkapi dengan SOP (Standart Operating Procedure), untuk
memudahkan pelaksanaannya
Selain
dari segi aktivitasnya, ciri-ciri kantor juga dapat dilihat dari segi sarana
dan prasarana yang digunakan. Diantaranya adalah :
a) Punya bangunan dan tata ruang yang baik serta
modern
b) Seluruh sitem administrasinya dibangun
berbasis Teknologi Informasi (TI) sehingga pelaksanaan pekerjaan lebih efisien,
aman, dan akurat
c) Perlengkapan kantor sesuai dengan
keperluan terkini, misalnya komputer
2.4 Definisi
Manajemen Perkantoran
Ada
berbagai definisi atau batasan yang diberikan oleh para ahli tentang manajemen
kantor, beberapa diantaranya:
a) Office
management is the directing and controlling of an office in order to achieve
its specified purpose in the most economical way
“Manajemen perkantoran adalah pengarahan dan pengawasan sebuah kantor untuk
mencapai tujuannya yang khusus dengan cara yang sehemat-hematnya” (J.C. Denyer,
1973)
b) Office
management can thus be defined as the organization of an office to achieve a
specified purpose and to make the best use of the personal by uing the most
appropriate machines and equipment, the best possible methods, and by providing
the most suitable envoronment “Manajemen kantor
dapat dirumuskan sebagai pengorganisasian suatu kantor untuk mencapai suatu
tujuan tertentu dan untuk memanfaatkan pegawai dengan sebaik-baiknya dengan
menggunakan mesin-mesin dan perlengkapan yang paling cocok, metode-metode yang
paling baik dan dengan memberikan lingkungan yang sesuai (J.C. Denyer, 1973)
c) Office
management can be defined as the planning, controlling, organizing of fice work
and actuating those performing it so as to achieve the determined objectives
“Manajemen kantor dapat dirumuskan sebagai perencanaan pengawasan,
pengorganisasian pekerjaan kantor serta menggerakkan mereka yang melaksanakan
pekerjaan kantor tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan
terlebih dahulu” (GR Terry, 1974).
d) The
term office management will be used in such a broad sense in this book; it will
be considered to encompass the management of office work wherever and by whom
ever performed. “Istilah manajemen perkantoran
akan dipergunakan dalam arti luas demikian dalam buku ini; manajemen
perkantoran akan dianggap meliputi manajemen daripada pekerjaan kantor
dimanapun dan oleh siapapun dilakukan.” (Littlefield dan Peterson, )
e) Manajemen Perkantoran berkenaan dengan
pengarahan dan pengawasan pekerjaan perkantoran (Edwin Robinson. 1953).
f) Manajemen kantor adalah seni membimbing
personel kantor dalam menggunakan sarana yang sesuai dengan lingkungan demi
mencapai tujuannya yang sudah ditentukan (Mills, 1990).
g) Manajemen Perkantoran dapat di
definisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan
perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakan agar mereka mencapai
tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu. (The Liang Gie)
Inti yang dapat diperoleh adalah bahwa
manajemen perkantoran merupakan penerapan fungsi-fungsi manajemen pada kantor,
yakni perencanaan, pengorganisasin, penggerakan dan pengawasan kantor agar
tujuan kantor tersebut dapat tercapai, dimana tujuan kantor adalah pemberian
pelayanan informasi pada pihak-pihak yang memerlukan, yaitu: pimpinan, para
karyawan, konsumen dan masyarakat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
Manajemen Kantor adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengelola, merencanakan,
dan mengontrol setiap aktivitas kantor, dimana hasil akhir kegiatan kantor ini
berujud pelayanan informasi pada berbagai pihak.
Selain itu manajemen perkantoran juga
dapat diartikan sebagai pengarahan menyeluruh terhadap aktivitas-aktivitas
ketatausahaan dari sebuah kantor untuk mencapai tujuan dengan cara yang
sehemat-hematnya ( seefisien mungkin).
BAB
III
GEDUNG
KANTOR
3.1 Faktor Lokasi atau Letak Kantor
Dalam pemilihan lokasi kantor, terdapat
beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yang telah dikemukakan oleh beberapa
ahli. Menurut Terry (Dalam Gie,
2000) faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi kantor
adalah:
a)
Corak
gedung, termasuk wujud gedung, ukurannya, reputasi,usia gedung, pelayanan yang
tersedia.
b)
Fasilitas
gedung, yaitu fasilitas-fasilitas yang membuat gedung menjadi lebih baik,
seperti AC, listrik, tempat parkir, jalan keluar, dll.
c)
Dekatnya
kantor dengan perusahaan. Contohnya hubungan para langganan, fasilitas
pengangkutan, pusat pertokoan, hotel, kantor pos, dan lain-lain.
d)
Biaya.
Semua faktor yang menimbulkan biaya, tetapi harus dipertimbangkan biaya yang
paling minimal.
e)
Stabilitas
penyewa. Bila kantor disewa perlu dipertimbangkan stabilitas penyewaannya (lama
penyewaan). Perpindahan kantor yang sering dilakukan akan berdampak negatif,
terutama pada perusahaan yang sudah besar.
f)
Flexiblilitas
ruangan. Meliputi ruangan yang memungkinkan pengaturan yang cocok untuk
bermacam-macam bagian kantor, ukuran, design yang cocok untuk tempat peralatan,
mesin-mesin. Disini perlu diperhatikan bisa tidaknya dilakukan
perubahan-perubahan terhadap ruangan itu sendiri.
g)
Penerangan
dan ventilasi. Tiap ruangan diusahakan mendapatkan penerangan alam, ventilasi
dan sirkulasi udara yang cukup.
h)
Bebas
dari kotoran dan suara gaduh. Fokusnya adalah kebersihan udara, lingkungan dan
suara gaduh, karena ini akan dapat mengganggu pekerjaan kantor.
Sementara itu Prajudi (1982) dalam memilih lokasi kantor menyatakan faktor yang
perlu diperhatikan antara lain faktor:
a) Lingkungan tetangga
b) Dekatnya dengan kantor bagian lain
c) Harga atau sewa ruangan
d) Dekatnya dengan pasar tenaga kerja
e) Jalan keluar/masuk karyawan (lalu lintas
antar pegawai)
f) Keamanan
Menurut Quible (1996) menyatakan ada 3 faktor perlu dipertimbangkan
menentukan lokasi kantor, antara lain:
a) Faktor Keuangan
Termasuk
disini adalah nilai secara ekonomis, apakah disewa, dibeli, leasing dengan
kelebihan serta kekurangan masing-masing pilihan.
b) Faktor Operasional
Kemudahan
operasi kegiatan perusahaan/organisasi, kemudahan berhubungan dengan konsumen,
produsen, akses dan lain sebagainya.
c) Faktor Karyawan
Berhubungan
dengan ketersediaan tenaga kerja skill dan unskill, tempat tinggal karyawan,
mobilitas dan lain-lain.
Sedangkan Moekijat (1989) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menentukan lokasi kantor sbb:
a) Letak, meliputi dekatnya dengan
fasilitas transportasi, fasilitas bank, kantor pos, rumah makan, pasar, para
pelanggan dan sebagainya.
b) Kelayakan, meliputi ukuran luas lantai
untuk sekarang dan perubahan atau perkembangan di masa yang akan datang.
c) Pertimbangan keuangan, meliputi biaya
modal dan biaya pemeliharaan serta biaya penggantian gedung –gedung lama.
d) Fisik, meliputi alat untuk naik turun
digedung bertingkat, alat pemanas, pendingin ruangan, penerangan dan
sebagainya.
Sementara itu Saphier (1987) menulis ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam menentukan lokasi kantor, yaitu:
a) Kualitas gedung, termasuk didalamnya
pendingin gedung/pemanas, ventilasi, tangga/lift, air, keersihan dan
faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi image organisasi/perusahan.
b) Dekat dengan pusat industri/bisnis.
Dikota-kota besar kantor-kantor dipusatkan di suatu daerah yang dekat aksesnya
dengan pusat-pusat industri. Hal ini akan sangat membantu dan memudahkan
konsumen melakukan transaksi atau berhubungan dengan perusahaan/organisasi yang
bersangkutan.
c) Citra Lingkungan. Gedung dan kantor yang
terletak pada tempat (lingkungan) dengan reputasi baik akan memberikan suatu
keuntungan tersendiri bagi perusahaan/organisasi yang bersangkutan, karena
dapat pula meningkatkan image perusahaan/organisasi tersebut.
Selain itu Saphier menambahkan bahwa tujuan perusahaan, nilai aestetic,
fasilitas dan biaya menjadi faktor pendukung lainnya.
3.2 Faktor Bangunan Gedung Kantor
Faktor-faktor
yang harus diperhatikan pada bangunan
gedung kantor yaitu:
a) Syarat Administratif
Persyaratan
administratif meliputi, pertama status hak atas tanah, dan atau izin
pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, kedua, status kepemilikan bangunan
gedung, dan yang ketiga, izin mendirikan bangunan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b) Konstruksi gedung
Disain
arsitektur (aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja diperhatikan mulai dari tahap perencanaan).
Seleksi material, misalnya tidak menggunakan bahan yang membahayakan seperti
asbes dll. Seleksi dekorasi disesuaikan dengan asas tujuannya misalnya
penggunaan warna yang disesuaikan dengan kebutuhan.Tanda khusus dengan
pewarnaan kontras/kode khusus untuk objek penting seperti perlengkapan alat
pemadam kebakaran, tangga, pintu darurat dll. (peta petunjuk pada setiap
ruangan/unit kerja/tempat yang strategis misalnya dekat lift dll, lampu darurat
menuju exit door).
c) Kesehatan
Untuk
menjaga kesehatan para pekerja kantor, gedung kantor harus memenuhi
syarat-syarat sebagai kantor yang sehat. Kantor yang sehat harus memiliki
syarat sebagai berikut:
·
Memiliki
kualitas udara yang baik
·
Memiliki
kualitas pencahayaan yang baik
·
Sistem
sanitasi yang baik
·
Kebersihan
terjaga
d) Keamanan
Faktor
keamanan adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam pembanguan gedung
kantor. Dengan adanya kepastian keamanan pada gedung kantor maka pekerja akan
lebih merasa aman, nyaman dan tenang
ketika bekerja. Dengan rasa aman tersebut pekerja akan dapat melaksanakan
pekerjaan dengan lebih maksimal. Untuk menciptakan keamanan pada gedung kantor
dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan memasang berbagai alat
untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran (Fire Safety Management), dan dengan
menempatkan petugas keamanan di setiap lantai.
e) Keindahan/Desain Interior
Desain
sebuah bangunan tak sekadar memberikan pemandangan indah bagi pemiliknya, namun
juga dapat merepresentasikan jiwa penghuninya serta menunjukkan kreativitas dan
kemampuan dalam menghasilkan karya lewat tampilan tempat kerja.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a) Kantor dalam arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan,
pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian / pendistribusian
data/informasi. Atau dapat dikatakan kantor dalam arti dinamis merupakan
kegiatan ketatausahaan atau kegiatan administrasi dalam arti sempit.
b) Kantor dalam arti statis bisa berarti Ruang kerja, kamar kerja, markas, biro,
instansi, lembaga, jawatan, badan,
perusahaan, serta tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan
pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan penyampaian/pendistribusian
data/informasi.
c) Fungsi-fungsi kantor diantaranya yaitu
untuk menerima informasi, merekam dan menyimpan data-data serta informasi,
mengatur informasi, memberi informasi, melindungi aset, pusat syaraf
administrasi, perantara, koordinator dan penghubung dengan publik.
d) Kantor yang modern yaitu kantor yang
dalam setiap aktivitasnya memperhitungkan secara rasional atau sesuai dengan
kebutuhan kantor serta menggunakan berbagai sarana dan prasarana yang memadai.
e) Manajemen perkantoran merupakan
penerapan fungsi-fungsi manajemen pada kantor, yakni perencanaan,
pengorganisasin, penggerakan dan pengawasan kantor agar tujuan kantor tersebut
dapat tercapai, dimana tujuan kantor adalah pemberian pelayanan informasi pada
pihak-pihak yang memerlukan.
f) Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam menentukan lokasi gedung kantor diantaranya yaitu lokasi, harga, citra
lingkungan, kelayakan, dekat dengan pusat tenaga kerja, pusat bisnis dan
pemerintahan, keamanan, dll.
g) Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
pada bangunan gedung kantor diantaranya yaitu syarat administrasi, konstruksi
bangunan, kesehatan, keamanan dan keindahan.
DAFTAR PUSTAKA
Nuraida, Ida. 2008. Manajemen
Administrasi Perkantoran. Yogyakarta : Kanisius
Maryati, MC. 2008. Manajemen
Perkantoran Efektif. Yogyakarta : YKPN
http://www.manajemen-kantor2-salmia.blogspot.com/
http://www.laporpajak/berita/3101013.htm/
http://www.bloggaul.com/mantor2anjat/readblog/91937/pengertian/manajemen/kantor/_
http://www.dety.tips2008.blogspot.com/2008/07/pengertian-kantor-manajemen-
perkantoran.html/
http://sdmberkualitas.blogspot.com/2009/05/kesehatan-dan-keselamatan-kerja.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar