Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 11 Januari 2015

UTS KAPITA SELEKTA



UTS KAPITA SELEKTA
SOAL ke 1:
1.   Apa usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi ketimpangan pendapatan di Indonesia?
JAWAB:
1.   Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi ketimpangan pendapatan di Indonesia
Di tengah melambatnya kinerja perekonomian global akibat lambannya pemulihan krisis Amerika Serikat dan Uni Eropa, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga pada tahun 2012 mencatatkan diri sebagai nomor dua di Asia, yaitu sebesar 6,23 persen. Capaian pertumbuhan ekonomi ini diikuti oleh tingkat inflasi yang cukup terjaga, di angka 4,3 persen yoy (year on year) per Desember 2012; nilai tukar yang relatif stabil, sebesar Rp9.704 per dollar Amerika Serikat pada Desember 2012; serta cadangan devisa yang mencapai US$110.297 juta per Oktober 2012.
Pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam beberapa tahun terakhir justru menjadi lahan yang subur bagi peningkatan ketimpangan pendapatan. Rasio Gini (yang menjadi alat ukur ketimpangan pendapatan dari skala 0 sampai 1) menunjukkan peningkatan. Pada tahun 1990, rasio gini Indonesia masih 0,29, lalu pada 2002 Rasio Gini meningkat menjadi 0,32. Keadaan tersebut semakin parah pada 2010 yang telah melesat menjadi 0,38 (makin tinggi berarti kian timpang). Bahkan, pada 2011 Rasio Gini Indonesia mencetak rekor baru menjadi 0,41 (BPS, 2012). Ini berarti untuk pertama kalinya Rasio Gini di Indonesia masuk dalam ketimpangan menengah (jika di bawah 0,4 berarti ketimpangan rendah). Rasio gini menunjukkan proporsi penduduk yang menikmati pendapatan dan kekayaan. Indeks gini 0,41 menunjukkan bahwa 1 persen penduduk menguasai hingga 41 persen total kekayaan di Indonesia.
Harus dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi kesenjangan pendapatan yang cenderung meningkat di Indonesia. Usaha-usaha yang dapat dilakukan antara lain:

a.     Penerapan pajak progresif
Pajak mempunyai peranan penting dalam kehidupan bernegara, tidak hanya berfungsi sebagai sumber pendapatan negara namun juga memiliki fungsi distribusi pendapatan. Pajak Penghasilan orang pribadi merupakan salah satu instrumen untuk mengatasi ketimpangan distribusi pendapatan antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi dan yang berpenghasilan rendah. Kemiskinan, baik relatif dan mutlak, menimbulkan beberapa kendala bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat suatu negara. Kesenjangan sosial di antara anggota masyarakat yang paling miskin dapat menyebabkan ketidakstabilan politik dan ekonomi bagi bangsa secara keseluruhan. Sehingga kesulitan yang dialami oleh anggota masyarakat termiskin pada akhirnya dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Pengenaan tarif pajak progresif ini sekaligus merupakan wujud dari teori daya pikul dimana pajak dibebankan kepada masyarakat sesuai dengan kemampuan ekonominya Tarif pajak penghasilan orang pribadi meningkat seiring dengan meningkatnya penghasilan. Prinsip yang mendasari pajak progresif adalah bahwa mereka yang memiliki kemampuan lebih (kaya) harus menanggung beban yang lebih besar dari total penerimaan pajak negara dari mereka yang kurang mampu. Jadi orang pribadi berpenghasilan rendah tidak hanya membayar pajak lebih sedikit, tetapi mereka membayar persentase yang lebih kecil dari pendapatan mereka dalam bentuk pajak. Dari berbagai jenis pajak, pajak penghasilan progresif inilah yang paling sejalan dengan tujuan meningkatkan kesetaraan pendapatan.
b.     Reformulasi Kebijakan Anggaran
Postur belanja negara dari tahun ke tahun sekitar 70 persen hanya untuk membiayai birokrasi dan belanja rutin lainnya. Ditambah lagi pada APBN 2013 tersandera oleh besarnya subsidi BBM dan kewajiban pembayaran bunga utang. Oleh karena itu harus dilakukan reformulasi kebijakan anggaran.
Dalam mereformulasi kebijakan anggaran ini, penting disampaikan politik fiskal yang menjadi dasar alokasi anggaran: (a) sebagian besar alokasi APBN tidak boleh dipakai untuk kepentingan birokrasi; (b) alokasi sektoral diarahkan untuk mengatasi problem kemiskinan, pengangguran, ketimpangan pendapatan: (c) bunga obligasi rekap tidak sepatutnya dibebankan lagi kepada APBN (pada 2013 dianggarkan bunga obligasi rekap sekitar Rp 8,52 triliun); (d) beban pembayaran cicilan pokok dan bunga utang perlu direnegosiasikan agar beban fiskal tidak terlalu berat. Jika pemerintah tidak memilih cara ini, maka opsi lainnya adalah menaikkan tax ratio menjadi 15 persen agar tidak terjadi defisit anggaran (dalam APBN Alternatif tax ratio ditetapkan sebesar 14 persen); dan (e) pemerintah harus memiliki komitmen menjalankan UU, sehingga alokasi kesehatan besarannya mesti menyesuaikan dengan amanah UU tersebut (Yustika, 2012).
c.      Meningkatkan investasi di bidang pendidikan
Peningkatan pengeluaran pendidikan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja, penyerapan tenaga kerja, physical capital, output daerah, PDRB perkapita, disposable income, penerimaan pemerintah, pengeluaran pemerintah, pengeluaran rumahtangga, investasi, pengeluaran per kapita, serta penurunan angka pengangguran, ketimpangan pendapatan dan kemiskinan. Peningkatan investasi pendidikan akan menghasilkan pertumbuhan yang berkeadilan, yaitu pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Peningkatan investasi pendidikan menyebabkan pertumbuhan ekonomi berjalan beriringan dengan penurunan ketimpangan pendapatan (tidak terjadi trade off antara pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan pendapatan). Implikasinya: Strategi pembangunan yang mengedepankan peningkatan kualitas SDM dapat dijadikan sebagai salah satu strategi dalam model pembangunan daerah di Indonesia.
d.     Meningkatkan investasi di bidang kesehatan
Terpeliharanya kesehatan akan meningkatkan produktivitas buruh dan efisien. Makanan harus diperbaiki, penyakit-penyakit harus ditumpas dan sebagainya. Kesehatan dipandang dari segi manfaatnya dalam menaikkan tingkat pendapatan dapat dilihat dari dua cara, yaitu :1) memperbaiki kualitas angkatan kerja sehingga mempermudah adanya perkembangan ekonomi, 2) pertumbuhan jumlah penduduk guna mengimbangi kebutuhan tenaga kerja untuk perkembangan lebih lanjut atau dapat pula dilaksanakan pengendalian kelahiran. Peningkatan investasi keehatan ini dapat berimbas pada peningkatan pendapatan yang pada khirnya mengurangi kesenjangan pendapatan.
e.     Mengurangi jumlah pekerja di sektor informal
Minimalisasi jumlah pekerja di sektor informal dapat dilakukan dengan mendorong pertumbuhan sektor produksi (pertanian dan industri) sehingga  bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja. Untuk sektor pertanian misalnya dengan mendorong petani beralih ke tanaman yang nilai ekonomisnya lebih tinggi misalnya ke tanaman hortikultura. Pembatasan atau penghapusan sistem alihdaya (outsourcing) bisa pula dipertimbangkan agar tidak mudah terjadi PHK yang kemudian mendorong orang bekerja di sektor informal.
f.      Menggerakkan Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif merupakan suatu kegiatan ekonomi yang menjadikan kreativitas, budaya, dan lingkungan sebagai tumpuan masa depan. Dengan menggerakkan ekonomi kreatif akan meningkatkan PDB suatu negara, memberbaiki iklim bisnis dan  memperluas lapangan pekerjaan. Sehingga ekonomi kreatif dapat dijadikan upaya untuk mencapai pemerataan pendapatan di Indonesia.
g.     Mengembangkan UMKM
UMKM sebagai salah satu potensi besar penggerak perekonomian tanah air ,akan semakin maksimal kinerja dan ekspansi usahanya apabila didukung oleh permodalan yang kuat. Permodalan adalah salah satu hal yang hingga kini masih menjadi momok besar bagi UMKM,yang menyebabkan  ruang gerak dan inovasi produk – produk UMKM selalu tertinggal dibanding produk-produk perusahaan besar,karena terkendala dana.Dengan usaha-usaha pengefektifan permodalan terhadap UMKM yang bersumber dari pinjaman perbankan ,seperti yang telah dijabarkan pada subbab sebelumnya ,maka diharapkan insentif penggiatan UMKM ini dapat mendorong kemajuan UMKM,sehingga diharapkan produk-produk UMKM dapat lebih berkualitas dan berdaya saing ,serta kemudian diharapkan dapat diperjualbelikan secara internasional sebagai bentuk ekspansi usaha UMKM.Dengan demikian,UMKM dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja,meningkatkan kesejahteraan hidup tenaga kerja tersebut dengan pendapatan yang lebih layak sehingga pada akhirnya mampu mengurangi kesenjangan pendapatan dan menurunkan angka pengangguran terbuka di tanah air. Dampak kumulatif  yang muncul dari sejumlah besar UMKM di Indonesia dalam menurunkan kesenjangan pendapatan dan angka pengangguran  akan memberikan dampak yang besar secara agregat bagi kemajuan pembangunan ekonomi di Indonesia.Berikut adalah bukti-bukti empiris berupa data dan wacana yang relevan merepresentasikan kontribusi UMKM terhadap penurunan jumlah pengangguran,kemiskinan dan ketidakmerataan pendapatan,sehingga permodalan UMKM harus diefektifkan oleh perbankan.
Berdasarkan data, Pertumbuhan penduduk Indonesia yang dalam 3 tahun terakhir mengalami peningkaian dari 205.1 juta jiwa pada 2005 menjadi 222.2 juta jiwa pada 2008 atau meningkat 8.3%. Dengan pertumbuhan ekonomi yang diprediksikan menurun, maka untuk mengatasi pengangguran diperlukan peningkatan jumlah pendirian usaha khususnya dari sektor UMKM. Sesuai data Badan Pusat Statistik, usaha mikro, kecil dan menengah temyata mampu menyerap tenaga kerja hingga 85% dari total jumlah tenaga kerja dan sebagian besar merupakan sektor agrikultur yang tersebar di seluruh Indonesia.












No.
SOAL KE 2

  1.  
  1. Kemajuan ekonomi dan bisnis suatu negara sangat ditentukan oleh kapabilitas kolektif dari aset nir fisik  berupa   human capital, intelectual capital, dan social capital,  mengapa demikian ? jelaskan pendapat saudara!
  2. Berikan alasan mengapa kemajuan industri kreatif dapat dijadikan indikator keberhasilan dan kemajuan  pembangunan ekonomi suatu negara?
  3. Bagaimana peran pendidikan di dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif apabila dikaitkan dengan pola triple helix
2.
a.     Mengapa pembelajaran organisasi (organization learning) penting dilakukan oleh perusahaan, apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana caranya?

b.     Apa manfaat dari pembelajaran berbasis sumberdaya manusia?  Dan faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan agar dapat berhasil dengan baik?

JAWAB          :
1.    
a.      Kemajuan ekonomi dan bisnis suatu negara dapat ditentukan oleh kapabilitas kolektif dari dari aset nir fisik  berupa   human capital, intelectual capital, dan social capital  karena di era global sekarang ini pergulatan bisnis semakin komplek dan sangat mengandalkan keunggulan kompetitif. Karena tantangan yang dihadapi dan beban yang harus dipikul semakin berat. Dalam kondisi yang demikian, para pelaku bisnis tidak hanya dituntut untuk mampu menciptakan inovasi-inovasi yang cerdas dan perubahan produk barang dan jasa. Inovasi-inovasi yang cerdas tersebut hanya mampu lahir dari organisasi belajar yang mampu mengelola arus dinamika perubahan dan memperhatikan aspek nir fisik. Hanya perusahaan-perusahaan yang memiliki daya saing tinggilah yang mampu bertahan dan terus bergerak maju. Di era ekonomi kreatif, aset atau modal nir fisik merupakan modal yang paling penting dan bernilai, hal ini dapat dilihat dari peran dan kontribusinya dalam perkembangan investasi dalam suatu negara. Aset nir fisik sangat berperan penting dalam kancah persaingan global, ia menjadi nafas bagi keberlangsungan ekonomi dan bisnis masa depan karena hampir semua upaya pemenuhan kebutuhan hajat hidup orang banyak di era global didasarkan pada tingkat kepemilikan ilmu pengetahuan. Fenomena ini menjustifikasi akan pentingnya modal manusia sebagai sumber daya utama. Selain itu kolaborasi antara modal intelektual dan modal sosial akan dapat memperluas relasi dan jejaring bisnis melalui kolaborasi yang padu antara perusahaan dengan para pemasok dan mitra bisnisnya hal ini akan meningkatkan keterpaduan personal perusahaan, memperkuat hubungan dan melakukan sinergi bisnis secara lebih intensif dan bermutu.
Dari penjelasan diatas, jelas bahwa di era ekonomi kreatif keberadaan aset nir fisik merupakan sumber daya mendominasi masa depan karena aset nir fisik merupakan sumber keunggulan kompetitif untuk menghadapi persaingan global dan variabel untuk meningkatkan kemajuan ekonomi dan bisnis.
b.     Kemajuan industri kreatif dapat dijadikan indikator keberhasilan dan kemajuan  pembangunan ekonomi suatu negara karena:
1)       Kemajuan industri kreatif akan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Kasus di Indonesia, berdasarkan hasil studi pemetaan industri kreatif Departemen Perdagangan Tahun 2007, menunjukkan bahwa peran industri kreatif  cukup signifikan. Industri kreatif ini telah mampu meberikan sumbangan kepada PDB Nasional secara signifikan dengan rata-rata persentase kontribusi periode tahun 2002-2006 sebesar 6,28% dari total PDB nasional. Dengan sumbangan yang diberikan industri kreatif terhadap PDB yang cukup signifikan ini maka industri kreatif dapat dijadikan sebagai indikator pembangunan ekonomi karena meningkatkan PDB.
2)       Industri kreatif dapat memperluas Kesempatan Kerja
Salah satu indikator dalam pembangunan ekonomi yaitu sedikitnya jumlah pengangguran. Dengan adanya kemajuan industri kreatif  ini maka dapat meminimalisir jumlah pengangguran karena industri kreatif mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Contoh: Industri kreatif di Indonesia selama periode tahun 2002-2006 mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 5,4 juta tenaga kerja. Dengan penyerapan tenaga kerja ini maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.
3)       Industri Kreatif dapat meningkatkan Ekspor Nasional
Pada tahun 2006, kontribusi industri kreatif terhadap ekspor nasional sebesar 9,13%. Dengan meningkatnya ekspor ini maka akan dapat meningkatkan pendapatan nasional untuk mencapai kemajuan pembangunan ekonomi negara.
4)       Kemajuan Industri kreatif akan menciptakan iklim bisnis yang baik bagi suatu negara
Dengan adanya industri kreatif yang maju maka semakin kondusif iklim bisnis dalam suatu negara. Industri kreatif dapat dimanfaatkan sebagai pemicu kegiatan investasi melalui pembangunan lingkungan urban yang kondusif dengan menciptakan kota-kota kreatif yang diikuti oleh pembangunan infrastruktur komunikasi dan informasi yang mudah diakses. Investasi yang besar ini akan mendorong kemajuan pembangunan ekonomi negara

c.      Peran pendidikan dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif apabila dikaitkan dengan pola triple helix
Pondasi dalam pengembangan ekonomi kreatif adalam Sumber Daya Insani. Pendidikan berperan untuk menghasilkan sumber daya insani yang kreatif untuk menghasilkan karya-karya inovatif untuk kemajuan industri kreatif.
Aktor yang terlibat dalam proses pengembangan industri kreatif yaitu Cendekiawan, Bisnis dan Pemerintah. Ketiga aktor tersebut masing-masing mempunyai peranan yang berbeda dalam pengembangan industri kreatif.
Peran pendidikan dalam pengembangan industri kreatif dapat dimasukkan dalam peran cendekiawan sebagai aktor dalam perkembangan industri kreatif. Cendekiawan adalah orang-orang yang memiliki perhatian besar dalam mencari dan mengolah seni, ilmu pengetahuan atas renungan metafisika, dan bukan berkehendak mencari tujuan-tujuan praktis, serta para moralis yang dalam sikap pandang dan kegiatannya merupakan perlawanan realisme massa.
Dalam konsep industri kreatif, cendekiawan mencakup budayawan, seniman, punakawan, para pendidik, penulis, peneliti dan tokoh-tokoh lainnya dibidang seni dan budaya.
Cendekiawan memiliki peran sebagai agen yang menyebarkan dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi serta agen yang membentuk nilai-nilai yang konstruktif bagi pengembangan industri kreatif dalam masyarakat. Akademisi sebagai bagian dari komunitas cendekiawan di dalamlembaga tinggi dan lembaga penelitian memiliki peranan yang besar dalam mengembangkan industri kreatif. Kontribusi akademisi tersebut dapat dijabarkan dalam tiga bentuk peranan seperti yang termuat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu:
1)   Peran pendidikan ditujukan untuk mendorong lahirnya generasi kreatif Indonesia dengan pola pikir yang mendukung tumbuhnya karsa dan karya dalam industri kreatif
2)   Peran penelitian dilakukan untuk memberi masukan tentang model kebijakan pengembangan industri kreatif dan instrumen yang dibutuhkan, serta menghasilkan teknologi yang mendukung cara kerja dan penggunaan sumber daya yang efisien dan menjadikan industri kreatif nasional yang kompetitif.
3)   Peran pengabdian masyarakat dilakukan untuk membentuk masyarakat/institui dengan tatanan sosial yang mendukung tumbuh suburnya industri kreatif nasional.
Menurut Kadiaman (2006) akademisi unversitas memainkan peran kunci dalam pengembangan inovasi pengetahuan dan teknologi yang akan ditransferkan pada pihak pelaku bisnis industri kreatif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
1)   Melakukan penelitian pendahuluan untuk menguji inovasi dan teknologi tepat guna sebelum sosialisasi pada pelaku bisnis industri kreatif.
2)   Menciptakan dan mengembangkan teknologi-teknologi baru untuk mendukung penciptaan industri kreatif.
3)   Melakukan edukasi, pelatihan dan pendampingan pada industri kreatif secara berkelanjutan.
4)   Mengembangkan teknologi home industri sebagai upaya penciptaan inkubator industri kreatif yang baru.

2.                
a.      Pembelajaran organisasi penting dilakukan oleh perusahaan karena untuk menindaklanjuti perubahan lingkungan bisnis, organisasi perusahaan perlu melakukan penyesuaian struktur organisasi, teknologi dan sumber daya manusia sehingga dapat menghindari kelambanan adaptasi terhadap munculnya kondisi atau strategi baru. Pembelajaran organisasi juga penting untuk mengantisipasi perubahan dengan membuka diri terhadap perkembangan IPTEK  karena pembelajaran organisasi akan meningkatkan kemampuan organisasi beradaptasi dengan kemajuan IPTEK. Pembelajaran organisasi hendaknya dijadikan sebagai bagian dari budaya organisasi perusahaan.
Selain itu, membudayakan pembelajaran organisasi perusahaan dan penciptaan pengetahuan baru dalam praktik-praktik manajemen perusahaan merupakan langkah strategis dalam menggali potensi dan sumber-sumber keunggulan perusahaan, sehingga pembelajaran organisasi hendaknya:
1)       diposisikan sebagai bagian dari kerja harian reguler
2)       dipraktikkan pada tataran personal, unit kerja, dan organisasi.
3)       sebagai pemecah permasalahan
4)       fokus pada pembangunan dan pembagian pengetahuan di segala bidang dalam perusahaan
5)       ditunjang oleh kesempatan menyesuaikan terhadap setiap perubahan yang berarti.
Organisasi perusahaan yang selalu melaksanakan pembelajaran organisasi memiliki seperangkat nilai yang menginspirasi untuk mengkreasi dan menggunakan pengetahuan baru berupa: 1) komitmen untuk belajar, 2) terbuka terhadap pemikiran baru, dan 3) visi bersama.
Agar pembelajaran organisasi dapat berlangsung secara terus menerus dan menjadi bagian dari budaya perusahaan, maka syaratnya perusahaan harus menyelenggarakan pembelajaran organisasi bagi manajer atau yang selanjutnya disebut dnegan pembelajaran manajemen. Dalam pembelajaran manajemen dilakukan berbagai cara pendekatan agar bernilai strategis. Pendekatan-pendekatan tersebut yaitu:
1)       Pendekatan aksi dalam pembelajaran manajemen.
Pendekatan ini berusaha memperbaiki perilaku manajerial dalam meningkatkan efektivitas pencapaian tujuan yang berorientasi pada hasil. Pendekatan aksi berusaha untuk memahami pembelajaran sebagai sesuatu yang rasional, linear, deterministic dan quantifiable.
2)       Pendekatan kognitif dalam pembelajaran manajemen.
Pendekatan kognitif dalam pembelajaran manajemen menekankan pada perubahan antarpersonal dan interpersonal di antara para manajer. Pendekatan ini kurang menekankan perubahan pola pikir para manajer.
3)       Pendekatan Reflektif
Pendekatan reflektif dalam pembelajaran manajemen memusatkan pada proses penemuan diri dan pertanyaan yang mengarahkan manajer menghasilkan tinjauan menyeluruh tentang praktik-praktik manajerial. Tinjauan ini meliputi implikasi historis, sosial dan budaya terhadap manajemen.
4)       Pendekatan experiential
Pendekatan experiential diorientasikan pada upaya bagaimana manajer memperoleh pengalaman baru dan mengubah pengalaman itu untuk menumbuhkan perasaan puas, motivasi atau kemajuan.
b.     Pembelajaran berbasis sumber daya manusia membawa manfaat bagi suatu organisasi. Manfaat pembelajaran berbasis sumber daya manusia dapat dibagai antara manfaat bagi pembelajar dan manfaat bagi organisasi. Manfaat bagi pembelajar adalah:
1)       Individu diperbolehkan untuk menemukann bakat terpendam yang tidak jelas sebelumnya. Manfaat ini berasal dari kemampuan untuk melanjutkan pengembangan melebihi sekolah formal dan pendidikan lanjut melalui kehidupan, mengikuti ruang lingkup dan harapan, khususnya bagi para pengembang terakhir.
2)       Penggunaan sumber daya pembelaajran untuk membuat beberapa pembelajaran terselenggara sepangjang tahun, berkelanjutan, pembelajaran emnjadi lebih siap dan dapat diserap. Keterampilan dan pengetahuan dengan demikian ditingkatkan secara paralel.
3)       Individu dapat belajar dengan cara mereka sendiri sesuai dengan waktu dan jam kerja mereka tanpa harus takut berkompetisi.
Sedangkan manfaat bagi organisasi  adalah:
1)     Kesempatan dapat disediakan bagi lebih banyak masyarakat.
2)     Sumber daya intelektual dapat diciptakan dengan mudah dan murah bagi upaya pengembangan organisasi
Dengan demikian pembelajaran organisasi selain menguntungkan perusahaan juga memberi manfaat bagi karyawan pembelajar. Untuk memperkuat pembelajaran oraganisasi, ada faktor yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah:
1)       Kejelasan dan dukungan terhadap visi dan misi perusahaan.
Belajar melalui organisasi terjadi apabila karyawan diberdayakan untuk  bertindak berdasarkan pengetahuan yang relevan dan keterampilan yang dimiliki serta mengenai prioritas organisasi.
2)       Share leadership dan keterlibatan: Gaya kepemimpinan ini yang mendorong karyawan berani mengamil resiko atas perhitungan yang matang, pemimpin yang terampil memfasilitasi perubahan, serta mampu memberikan umpan balik kepada karyawan dan tim suapya mampu mengidentifikasi masalah dan peluang, merupakan hal penting dalam mengembangkan pembelajaran organisasi. Kepemimpinan yang melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan dan melibatkan diri dalam kegiatan karyawan akan mengarah pada pembelajaran organisasi.
3)       Eksperimentasi: budaya yang mendorong dan memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengemukakan ide-ide baru dalam organsasi dan senantiasa melakukan perbaikan proses ke arah yang lebih baik (inovasi) akan mendorong terjadinya pembelajaran organisasi.
4)       Kemampuan mentransfer pengetahuan: keterampilan dan pengetahuan akan menjadi tidak berguna jika tidak segera ditransfer ke dalam pekerjaan dan bagian lain dalam organsasi untuk penyelesaian masalah dan menghasilkan inovasi baru. Pembelajaran organisasi akan menghasilkan kineja yang baik jika kondisi tersebut berlangsung dengan baik pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar